Social Icons

Pages

Jumat, 20 Juli 2012

Sosok Fenomenal Dahlan Iskan Menteri BUMN RI Part 3



Eeng ing eeeng..kita lanjutkan pembahasan tentang DIS MenBUMN yg akhir2 ini dituding lalaikan kewajibannya & hanya pencitraan melulu. Tentang Dahlan Iskan, mengapa saya menudingnya sebagai Menteri BUMN yg tidak becus dan hanya pencitraan semu belaka.

Menteri BUMN Dahlan Iskan ketika ditunjuk sebagai Menteri oleh SBY mendapatkan respon positif dan pengharapan yg tinggi dari rakyat. Resufle kabinet yg dilakukan oleh SBY dianggap sejumlah kalangan bernilai minus kecuali posisi MenBUMN yg dijabat Dahlan Iskan.

Publik awalnya puji prestasi DIS selama jadi Dirut PLN. Dianggap sukses karna mengurangi pemadaman & peningkatan pelayanan. Belakangan diketahui PLN semasa jaman DIS telah melakukan banyak penyimpangan utamanya terkait penyelesaian masalah pemadaman. Audit terhadap PLN menyimpulkan bahwa DIS sebagai Dirut merugikan negara hampir Rp. 100 Triliun akibat prinsip At All Cost untuk solusi PLN. 

Audit juga menemukan bahwa PLN telah membeli listrik dari Pembangkit2 Swasta utamanya PLTU dgn harga di atas kewajaran. Juga ditemukan banyak Kasus Kolusi dalam proyek2 PLN dan tender pengadaan batubara utk PLTU2 yg melibatkan keluarga Cikeas & Hartati Murdaya. Singkatnya : Prestasi PLN dibawah Kepemimpinan Dahlan Iskan ternyata bersifat semu. Mulus diluar, bobrok didalam. Rakyat tertipu. 

Mengutip pernyataan Menkeu dan DPR, PLN dimasa Dahlan Iskan sangat tidak efisien atau sangat boros utamanya dlm penyewaan genset2. Atau seperti pernyataan komisi VII : Jika subsidi PLN akhirnya membengkak Rp. 100 Triliun dari yg dianggarkan, tak ada gunanya Dahlan Iskan. 

Sekarang kasus penggelembungan subsidi PLN yg bertambah Rp. 100 Triliun itu menjadi temuan dan terus diusut prosedur dan kelayakannya. 

Diluar prestasi Dahlan Iskan yg ternyata "bodong" sebagai Dirut PLN, DPR juga menyorot PLTU Embalut Kaltim yg ex milik Dahlan Iskan. Sebelum jadi Dirut PLN, Dahlan Iskan adalah Dirut PT. Cahaya Fajar Kaltim yg operasikan PLTU Embalut itu sebelum kemudian dijual DIS. PLTU Embalut itu sejak awal operasinya sampai saat ini masih terus merugi. Ditemukan juga ada indikasi mark up investasi PLTU nya. Dugaan Mark up itu sempat diusut Polisi/Jaksa. Tapi entah kenapa sekarang dipetieskan.

Mark up itu rugikan Negara karna terkait harga beli listrik PLN. Harga beli listrik oleh PLN dari PLTU Embalut ini tergolong tinggi dan tidak wajar yakni sekitar US$ 8.5 sen atau Rp. 760/kwh. Bandingkan dgn harga beli listrik PLN dari PLTU Paiton yg hanya US$ 3.5 sen atau Rp. 315/kwh. Kok bisa terjadi? Berapa PLN/Negara rugi? 

Selain harga beli PLN yg tak wajar di PLTU Embalut yg potensi merugikan PLN/Negara, PLTU Embalut ini sekarang sering rusak. Kerusakan PLTU itu disebabkan kualitas mesin & suku cadang serta kelalaian/minimnya perawatan. Akibatnya : Kaltim sering kena pemadaman. 

Meski PLN dan rakyat dirugikan akibat kualitas PLTU Embalut dan tingginya harga jual listriknya ke PLN, Dahlan Iskan sudah kantongi laba. Dahlan iskan sudah kantongi uang hasil penjualan sahamnya 60% di PT. CFK yg disebut2 saham itu dibeli Hartati Murdaya Poo. 

Meski diketahui kualitas PLTU Embalut rendah. PLN sekarang malah menyetujui expansi PLTU Embalut II dgn harga beli listrik yg tinggi juga. 

Kembali ke Dahlan Iskan sebagai MenBUMN (Kasus Korupsi PLTU Embalut biar hukum yg menyelesaikannya nanti). Mari kita simak kinerja Dahlan. 

Sebagai MenBUMN, Dahlan Iskan memang populer dan berhasil curi simpati publik. Banyak gagasan dan janjinya yg menyenangkan publik. Apalagi Dahlan Iskan selalu jadi News Maker dan gencar melakukan pencitraan via media. Dahlan adalah menteri yg paling banyak diliput. Bahkan ada media2 tertentu yg setiap hari menurunkan berita tentang Dahlan Iskan dan aktivitasnya. Dia juga gemar tampil di TV Show. 

Selama 7 bulan menjabat MenBUMN, sudah ratusan berita tentang dirinya & puluhan kali tampil di TV. Sayangnya 90% pemberitaan tdk terkait BUMN. Pemberitaan luas dan penampilan Dahlan di media massa termasuk TV 90% terkait dgn ekploitasi sosok pribadinya yg dikesankan positif. Sedangkan 10% sisanya adalah pemberitaan atau liputan mengenai "rencana, ide, gagasan, janji dsj" seputar BUMN2 yg dia tangani. Sayangnya dari 10% publikasi gencar terkait "rencana, ide, gagasan, janji" tsb hampir semuanya blm ada yg teralisir. 

Bagaimana dgn kebijakan? Kebijakan2 yg dibuat Dahlan Iskan selama jadi MenBUMN banyak yg kontraproduktif bahkan ada yg langgar hukum/aturan. 

Contoh kebijakan Dahlan Iskan yg delegasikan kewenangannya kepada Dirut BUMN utk pengangkatan Direksi BUMN, itu melanggar hukum. Dahlan Iskan tidak tahu bahwa sebagian besar kewenangan yg dimiliki MenBUMN itu bukanlah kewenangan mutlak yg bisa didelegasikan. 

Contoh Kebijakan Dahlan Iskan lainnya yg menghebohkan dan langgar aturan adalah pengangkatan Megananda Daryono sebagai Dirut PTPN III. Dahlan Iskan sudah umumkan bahwa Megananda yg pensiunan Deputi Industri Primer MenBUMN jadi dirut PTPN III yg juga dinyatakan sebagai Holding. Pengumuman Dahlan Iskan ini bikin SBY dan Menteri2 lain kaget. Perpres penetapan PTPN III sebagai Holding BUMN Perkebunan belum dibahas. Dan jika Perpres tsb akhirnya terbit, maka pengangkatan direksinya harus melalui TPA yg diketuai Presiden sesuai Inpres No. 9/200539. 

Kekacauan lain yg dibuat Dahlan Iskan sebagai MenBUMN adalah melaksanakan pelantikan Direksi BUMN tanpa mekanisme RUPS sebelumnya. Akibatnya, banyak protes, gugatan & keluhan baik dari Direksi BUMN, Internal KemenBUMN, DPR bahkan Presiden. Dahlan dinilai langgar hukum.

Kasus lainnya adalah pengakatan teman dekatnya eks wartawan Ismet H Putro jadi Dirut PT RNI yg juga langgar hukum dan sarat KKN. 

Setelah sekian banyak pelanggaran apalagi puncaknya ketika Dahlan Iskan lakukan penggantian Direksi Pertamina tanpa persetujuan Presiden. Gawatnya lagi direksi lama diganti dgn direksi baru yg sebelumnya adalah pejabat yg bermasalah dan status tersangka korupsi di Mabes. 

Hanung dan Krisna, 2 direksi baru Pertamina yg dilantik Dahlan tejerat kasus korupsi impor minyak Zatapi & 5 kali tak lulus skrining BIN. Akhirnya jatuh peringatan terakhir pada Dahlan Iskan. Dia dinilai sembrono, ga ngerti aturan, ga paham TUPOKSI MenBUMN. Paraah!! 

Ketidakpahaman Dahlan Iskan atas TUPOKSI dia sebagai Menteri BUMN dan Tupoksi Kementerian BUMN itu sendiri membuat KemBUMN menjadi kacau. Contoh nyata ketidakpahaman Dahlan Iskan pada tupoksinya atau tugas & tanggungjawabnya membuat dia tak tahu prioritas dan BUMN2 jadi hancur. 

Aktivitas sehari2 Dahkan Iskan sebagian besar tidak bersentuhan atau terkait kepentingan BUMN. Turun ke pasar, ke kampung2, dst..dst. Terakhir yg mengelikan adalah promosi mobil listrik yg dilakukan Dahlan Iskan. Itu bukan tugas dan tangungjawabnya. Ga ada hubungan dgn BUMN. Promosi mobil listrik lebih pas diliakukan Menteri Perindustrian atau Perdagangan. Bukan MenBUMN. Akibatnya waktu Dahlan Iskan terbuang. 

Dahkan Iskan lebih banyak lakukan "aktivitas populer" ketimbang menyusun dan mengambil kebijakan terhadap bisnis dan masa depan BUMN2. 

Kesimpulan yg didapat adalah Dahlan Iskan lebih banyak tebar pesona dan cari popularitas yg memang dilakukan dirinya dan timnya. Pencitraan, tebar pesona dan manuver2 Dahlan Iskan dilakukan secara sistematis, terencana dan punya tujuan tertentu. Penampilan Dahlan Iskan di media2 termasuk TV, jarang sekali bahas masa depan dan kebijakan tentang BUMN. Lebih banyak utk citra pribadi. Terakhir Dahlan Iskan show off tentang sepatu dan peluncuran bukunya. Hampir semua terkait pencitraan diri. Dia manfaatkan jabatannya.

Sebagian Masyarakat yg kritis sudah muncul kesimpulan bahwa Dahlan Iskan memanfaatkan jabatan dan fasiltas menterinya utk kepentingan pribadi. Apalagi sebagian masyarakat tidak mudah terlena dan lupa dgn janji2 muluk yg dilontarkan Dahlan Iskan setiap saat. Semua ternyata bohong. 

Dikalangan Internal KemBUMN sendiri, Dahlan Iskan dikenal sebagai Menteri yg utamakan program publisitas pribadinya ketimbang kinerja BUMN. Pengelolaan PKBL Dana BUMN2 yg sangat besar itu juga ditujukan utk mengangkat popularitas dan citra pribadi Dahlan Iskan. 

Dari sisi kebijakan dan strategi, belum ada satupun yg diterbitkan Dahlan Iskan yg terwujud atau berhasil. Malah dia tunjuk warga India. Dahlan tunjuk warga India sebagai Penasihat BUMN. Orang tsb bukannya memberikan saran dibidang keuangan, tapi malah jualan produk investasi. Yg jadi incarannya adalah dana investasi seluruh BUMN yg bernilai ratusan triliun tsb. Ini berbahaya. 

Apa motif Dahlan? Suap? Pelanggaran2 yg dilakukan Dahlan Iskan yg begitu banyak hanya dalam waktu 7 bulan sebagai Menteri BUMN, mengakibatkan Dahlan Iskan kena vonis SBY. Dahlan Iskan tidak lagi diperkenankan tunjuk diri Direksi BUMN dan buat kebijakan tanpa koordinasi dgn Menko dan Menteri terkait. 

SBY sendiri menilai bahwa Dahlan Iskan sudah terlalu banyak buat kesalahan dan meninggalkan "bom waktu" utk pemerintahan SBY. Hukuman dari SBY kepada Dahlan Iskan memang membuat sebagian kewenangan Dahlan terpangkas. Kondisi ini dimanfaatkan Dahlan Iskan utk manuver. Manuver Dahlan Iskan semakin menjadi2. Tugas dan tanggungjawab urus BUMN diserahkan pada Wamen dan Deputi2. DIS trus lakukan pencitraan. 

Motivasi dan tujuan Dahlan utk terus genjot popularitas dan simpati publik sangat jelas. Dia tahu akan cepat atau lambat akan dicopot SBY. Saat pemecatan itu tiba, Dahlan berharap dukungan publik akan semakin besar dgn pemunculan kesan bahwa dia terzalimi SBY. Semua ini tak terlepas dari kepentingan politik dan pribadi Dahlan Iskan menuju 2014. "Pintu ke RI -1 ga perlu digedor2" ujar Dahlan. 

Sosok luar Dahlan yg terlihat publik bukanlah sosok Dahlan yg sebenarnya. "lugu, jujur, sederhana, merakyat, dst dst..adalah komoditi". Sebagian yg ditampilkan Dahlan Iskan ke publik adalah "komoditi politik" bukan real sebagaimana sosok pribadi sebenarnya apalagi kinerjanya. Dahlan bukan sosok yg jujur seperti yg ditangkap kesannya oleh publik. Dia pernah terlibat kasus penggelapan dana bencana, suap LSM utk tutup mulut dan agar tidak bongkar penggelapannya tsb. Kasus mark up dan korupsi di PLTU Embalut dan perihal intergitasnya. 

Dahlan tidak pernah jujur dgn jumlah istrinya, hobinya terhadap wanita, konflik di Jawapos Grup utamanya antara anak dan istri keduanya. Dahlan juga halalkan segala cara utk pencitraan dirinya. Overacting Ngamuk2 di jalan tol yg kena batunya karena ngamuk di tol nonBUMN. Terbongkarnya rekayasa berita yg dibuat sendiri tapi seolah2 hasil liputan wartawan, pembocoran rapat di istana melalui akun stafnya. Dan sekian banyak starategi dan trik2 pencitraan yg dilakukan Dahlan Iskan yg dinilai tidak etis, langgar hukum dan menipu publik. Semua itu belum termasuk janji2 manis Dahlan Iskan yg sebenarnya hanya untuk konsumsi media & raih simpati. Terakhir tentang usul cuti 2 tahun. Dahlan Iskan usul cuti 2 tahun utk karyawan BUMN yg melahirkan. Dia tahu itu mustahil, tapi usul yg kampanyekan via media sudah raih simpati. 

Bagi Dahlan Iskan, dia tak peduli apakah ide, janji dan rencananya berhasil atau tidak. Yg penting dia lontarkan dulu & diteriakan media. 

Kultwit2 saya sebelumnya sudah membuktikan banyak janji2 dan harapan palsu yg dilontarkan Dahlan Iskan. Rakyat senang. Realisasi? Ga ada. 

Rakyat indonesia mudah lupa dan senang dgn janji dan harapan kosong. Ini diketahui persis oleh Dahlan Iskan. Tim khususnya yg kerjakan. Tim khusus publikasi dan medianya yg bekerja utk memastikan Dahlan Iskan setiap hari masuk berita. Semua sisi positif DIS dieksplorasi. Itu sebabnya Dahlan Iskan tidak populer di Surabaya atau Jawa Timur. Sebagian besar rakyat disana tau persis sifat & karakter buruk DIS. Mau info lebih akurat tanya sama rekan2 bisnis atau karyawan Dahlan Iskan. Mayoritas pernah ditipu atau dikhianati Dahlan Iskan.

Keluarga Eric Samola sudah merasakan bagaimana Dahlan Iskan mengkhianati dan menikam dari belakang. Padahal mereka bantu DIS takeover Jawa Pos. Atau keluarga Tuty Azis yg juga ditipu mentah2 oleh Dahlan Iskan dan kemudian merebut surat kabar keluarga mereka. Juga info ayah angkatnya. Coba tanya Pak Jamhari dan keluarganya. Mereka yg bantu biaya kuliah Dahlan Iskan, tapi Dahlan lupakan mereka. Tak pernah sekalipun sowan.

Sifat Dahlan Iskan yg seolah2 gemar menolong itu adalah sifat palsu. Semua itu hanya utk konsumsi media dan publik. Tanya deh ke teman2nya. 

Skrg nasib Dahlan Iskan hanya tegantung Chairul Tanjung dan SBY. CT dulu yg rekomendasikan Dahlan jadi Menteri. Itu jatah/kompensasi utk CT. Siapapun yg jadi Menteri BUMN harus berdasarkan endorsement dari CT ke SBY. Ini sudah kesepakatan SBY-CT sebagai balas jasa dana kampanye.

CT sendiri menempatkan orang kepercayaannya Abdul Azis (Eka Dirut Para Finance) sebagai staf khusus di KemenBUMN. Utk amankan bisnis2 CT. Abdul Azis sebagai staf khusus MenBUMN sejak jaman Mustafa Abubakar adalah pejabat yg mengendalikan BUMN2. Dahlan hanya "jongos" CT. Sebagai balas jasa CT atas loyalitas Dahlan Iskan, CT bantu promosi pencitraan Dahlan Iskan via media2nya terutama Media Detik Grup. Akhirnya, muncul lah Dahlan Iskan dalam setiap berita Detik Grup dan seluruh jaringan media Jawa Pos (185 koran, 54 TV lokal dst). 

Inti dari kultwit sesi ini adalah : publik harus hati2 dgn strategi pencitraan palsu yg dikampanyekan sangat gencar oleh Dahlan Iskan. Publik harus bersikap hati2, kritis, cerdas dan cermat melihat sosok Dahlan Iskan. Cukup sekian dulu. Terima kasih & semoga bermanfaat. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar