Eng ing eeeng..saya jelaskan tentang berbagai reaksi teman2 terkait kultwit saya tentang siapa Dahlan Iskan dan strategi pencitraannya.
Dari sekian banyak mention dan komentar di twitter & facebook, tanggapan tentang kultwit Dahlan Iskan, dapat dikategorikan sbb :
- Sebagian sudah melihat nyata bahwa DIS hanya untuk citra.
- Sebagian lagi sudah mulai mencoba bersikap kritis dan cermati perilaku Dahlan Iskan dan fenomena liputan media terhadap aktivitas2nya.
- Sebagian meragukan substansi dari informasi yg saya sebarkan dan mencoba untuk mencari tahu, menunggu sampai waktu yg membuktikannya.
- Sebagian lagi..nah ini yg parah, tanpa terlebih dahulu menggunakan akal sehatnya langsung membantah, bully, ngejek dst twit2 saya.
Sangat wajar jika banyak teman2 yg spontan nyatakan tidak setuju dgn substansi kultwit saya tentang Dahlan Iskan. Manusiawi kok. Tapi disayangkan, kultwit saya yg ditujukan untuk pencerahan publik dan sangat mengharapkan koreksi/bantahan dgn argumen, tidak ada saya lihat.
Diskusi atas kultwit2 saya sebenarnya gampang kok. Bantah. Beri informasi yg benar. Tunjukan dimana salahnya. Jangan sekedar tidak setuju.
Saya paham benar Dahlan Iskan adalah Raja Media No. 1 di Indonesia. Karyawan dan wartawannya ribuan orang. Wajar jika timbul pembelaan. Terhadap saran bahwa sebaiknya saya jangan ungkap masalah pribadi, sifat, perilaku atau karakter Dahlan Iskan, jelas saya tolak tegas. Integritas, moral, perilaku, karakter dst yg melekat pada pribadi Dahlan Iskan adalah integral dalam kajian atau kritik terhadap semua pemimpin.
Kinerja tidak bisa dipisahkan dari karakter. Apalagi leadership. Melekat pada masing2 individu. Kita sudah punya pengalaman tertipu oleh SBY. Pencitraan yg dibangun secara sistematis utk raih simpati publik tanpa diimbangi dgn kejujuran terkait moralitas dan karakter = FATAL.
Ada ratusan twit yg sudah saya tuliskan tentang dahlan iskan, ada puluhan pertanyaan dan informasi, tidak 1 pun yg dijawab dan diklarifikasi. Tidak dijawab dan diklarifikasi oleh Dahlan Iskan atau pun orang2nya atau fans dan pengagumnya. Malah mengalihkan ke isu lain.
Ada beberapa point pokok yg jadi substansi dari keseluruhan twit2 saya tentang Dahlan Iskan : integritasnya, kejujurannya, istri2nya, hobi dan perilakunya, kinerjanya, pemenuhan janji2nya dan ucapannya dll, serta terakhir tentang strategi pencitraannya yg secara sistematis itu.
Saya ambil satu contoh saja terkait masalah moralitas dan integritas Dahlan Iskan terkait pembocoran rapat bersama Presiden dan Menteri2. Bagaimana moral dan integritas Dahlan Iskan yg berani dan tega membocorkan rapat rahasia itu dan permalukan Presiden/Pemerintahan SBY?
Padahal Dahlan Iskan itu adalah pembantu Presiden yg harus loyal dan dukung pemerintahan SBY. Apakah itu sifat licik? Khianat? Sangat kelihatan bahwa tujuan individu (pribadi) Dahlan Iskan jauh lebih besar daripada tujuan organisasi (pemerintah/negara). Ini berbahaya. SBY seperti membesarkan anak macan yg menerkam induknya sendiri. Menikam dari belakang dan dominan ambisi pribadi.
DIS manfaatkan media. Sudah tak terhitung DIS mengatakan bahwa dia tidak ambisi jadi RI 1 atau 2. Tapi perilaku dan gerak geriknya semua ditujukan kesana. Dia hanya manfaatkan jabatan & fasilitas menteri utk kepentingan politis dan pencitraan sementara 140 BUMN dan ratusan anak BUMN terlantar. Terlihat tidak ada program yg jelas dan penyusunan prioritas serta kebijakan strategis terkait pertumbuhan/pengembangan & masa depan BUMN.
Sekian terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar