GITA WIRJAWAN & Indikasi Korupsi di Kemendag RI
Sekilas tentang korupsi di Kementerian Perdagangan RI. Dulu Menterinya Marie E Pangestu, skrg Gita W.
Marie
Elka Pangestu ini sewaktu jadi Menteri Perdagangan sempat disemprot
Wakil Presiden Jusuf Kalla karena Suaminya, eselon2 I nya & pejabat2
tinggi Kemenkeu RI melakukan konspirasi jahat dalam pembelian Pesawat
China MA60 utk BUMN PT. Merpati yg dimark up US$ 46 juta. Sedangkan
Menteri Perdagangan RI saat ini Gita Wirjawan yg jg rangkap Kepala BKPM
adlah menteri kesayangan SBY yg disebut2 Capres terkuat.
Gita
Wirjawan selain dikenal dekat dengan SBY, sering di Cikeas temani SBY
main musik dan ciptakan lagu, jg pernah nyanyikan lagu cipt SBY. Nama
Gita Wirjawan sbg capres andalan SBY pada pilpres 2014 nanti mmg msh
sagt dirahasiakan. Tapi, akses saya di cikeas beri info ke saya.
Apalagi, pada saat Acara HUT PD tahun 2011 kemaren, SBY telah berikan
sinyal ttg siapa Capres PD dgn kriteria2 yg jls mengarah pada Gita.
SBY
sebut kriteria Capres PD: Muda, cerdas, berintegritas, visi global,
profesional, bersih dst. Dan yg tdk disebutkan SBY: Ganteng &
santun. Hehe...
Hal lain yg menonjol dari Gita Wirjawan
adalah sosoknya yg sering dicitrakan rendah hati, egaliter, jago bahasa
inggris (alumnus harvard). Gita juga mempunyai chemistry yg sama dengan
SBY dan keluarga Cikeas. Hubungan mereka akrab seperti keluarga. Gita jg
dinilai bisa amankan agenda2 & Kepentingan SBY/Cikeas paska
lengsernya SBY sbg presiden.
Gita sosok "sempurna" yg mdh
akan kalahkan capres2 lain. Bbrp pihak sdh ada yg hubungi sy utk ketahui
"kebusukan & kelemahan" Gita utk hambat dia maju sbg capres PD
2014. Pihak lain yg "panik" adalah Pihak Sri Mulyani yg memang berencana
gunakan Partai Demokrat dan loby washington utk pakai Partai Demokrat
sbg partai pengusung.
Memang sering terdengar ada
"kebusukan" Gita Wiryawan terkait pajak PT. Ancora dan BLBI. Tetapi
sampai skrg belum muncul dipermukaan. Singkatnya: figur Gita Wirjawan
masih dianggap bersih dan peluangnya utk maju Capres akan besar. Apalagi
posisinya sbg Mendag sangat strategis. Seperti yg saya prediksi 2 bulan
yg lalu, Gita skrg mulai tampil intens ke publik. Banyak turun ke
pasar2 tradisional dan acara2 di TV. Gita juga kerap akomodir tuntutan
asosiasi2 perdagangan dan kelompok2 pro produksi dalam negeri dgn
terbitkan kebijakan2 populer.
Pada jaman mendag marie
pangestu mayoritas proyek2 kemendag diatur oleh para staf khusus. Ada
istilah GRUP 28 (G28) yg bertindak sbg mafianya. Proyek2 seperti proyek
pasar, ekonomi kreatif, Shanghai Expo, ACI, ASEAN FAIR, TRADE EXPO
INDONESIA dst, selalu dimenangkan G28. Pokoknya proyek2 besar di atas 5
milyar selalu dikuasai staf khusus, G28 dan afiliasinya. Ga ada yg dapat
dimenangkan pihak luar.
Kolusi dan Korupsi di Kemendag
sampai skrg tetap berlangsung. Meski mendag berganti, praktek tsb masih
terus berjalan. Gita biarkan saja. Seolah2 menutup mata.
Para
staf khusus dan pejabat2 eselon I, II dan III Kemendag memang pintar
menyediakan "dana taktis" yg besar utk hobi dan kebutuhan Gita. Gita
Wirjawan pura2 bodoh dan tutup mata dgn korupsi2 di Kemendag. Yang
penting stafnya bisa sediakan uang yg dibutuhkan jika dia minta. Salah
satu hobi Gita yg memerlukan dana taktis yg besar adalah sewa pesawat
charter kemana pun dia pergi yg tak mungkin ditanggung APBN.
Sekjen, Dirjen2 dan pejabat2 eselon dibawahnya termasuk Pejabat Pembuat
Komitment, sudah kayak mesin ATM saja dibuat Gita Wirjawan. Sebab itu,
selain kolusi dan korupsi proyek2 di Kemendag, juga berlaku korupsi
kecil2an lain seperti SPD fiktif, pengadaan fiktif/ganda.
Grup
28 ini mengacu pd alamat kantor yg jadi markas besar mafia2 Kemendag
ini di kuningan. Penerbitan SPD fiktif dan ganda ini mudah dilakukan
karena terkait juga dgn posisi Gita Wiryawan yg rangkap jabatan sbg
Kepala BKPM RI. G28 ini adalah motor dan otak korupsi di Kemendag.
Bidang usahanya macam2: jasa konsultan, konstruksi, supplier dll. Mereka
KAPAL KERUK.
Irjen di Kemendag tidak berkutik. Sdh bbrp
kali dapat temuan tapi ga bisa bertindak apapun. Alasannya "dana taktis"
sangat diperlukan. Dana taktis ini sangat diperlukan selain utk
"kebutuhan menteri" juga utk suap ke DPR, kemenkeu utamanya ditjen
anggaran dll. Berjamaah!
Melihat menteri Gita Wiryawan yg
"easy going" pejabat2 dibawahnya pun berlomba2 korupsi. Mainan utama
mrka ya SPPD fiktif milyaran. Korupsi SPPD di Kemendag itu gampang dan
besar nilainya. Misalkan utk hadiri undangan expo2 Kemendag diluar
negeri banyak eventnya. Biaya perjalanan dinas luar negeri utk hadiri
expo2 itu sangat besar. Maklum aja pesawat kelas bisnis. Pdhl dlm biaya
penyelenggaraan expo tsb sdh diperhitungan biaya tiket pesawat,
akomodasi dan uang saku para pejabat kemendag. Tapi di Kemendag jg
dianggar SPPD nya.
Oh ya lupa, karena Mendag Gita itu hobi
nyanyi dan musik, tentu saja para bawahannya siap menyediakan alat2
musik yg mahal & kualitas top. Di ruangan pak menteri Gita ada
banyak alat musik yang harganya puluhan sampai ratusan juta yg bukan
milik negara, seprti piano impor.
Gita ini sebenarnya ga
doyan korupsi. Dia sdh kaya raya. Sumber saya sebutkan dia pribadi punya
cash 500 milyar. Tapi dia bisa terjebak. Tipikal sifat dan karakter
Gita ini persis seprti SBY "terima beres dan pokoknya ada". Bisa2 dia
tahu ada korupsi tapi dia biarkan saja.
Mafia G28 dan staf
khusus Mendag skrg ini memang tak separah jaman marie pangestu. Mereka
perlahan2 pindahkan lahan korupsi ke Kemekpar. Tetapi bukan berarti
korupsi proyek di Kemendag berkurang. Hanya berganti penguasa dan modus
operandinya. Uang negara ya diembat juga. Kalau jaman Marie Pangestu yg
jadi koordinator G28 itu sekretaris pribadi Marie Pangestu yg merangkap
sebagai guru spiritual alias dukun. Gita wirjawan sbg mendag sama sekali
tidak mau sentuh proyek2 di Kemendag. Dia mau tangannya bersih karena
dia tahu dia bakal jd capres. Tapi bisa saja secara hukum dia akan
terseret jika pejabat2 dibawahnya dia biarkan korupsi dan main proyek.
Sdh banyak presedennya.
Ini baru pemanasan..pilpres masih lama hehehe..terima kasih telah membaca.
Wassalam,
Senin, 18 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar