Bbrp bulan yg lalu saya ketemu dgn 2 orang di Ritz Carlton Hotel yg kemudian salah satunya mengaku sbg penghubung "agen intelejen RRC
Maksud awal pertemuan tsb adalah mendiskusikan korupsi di Petral dimana salah satu bahasannya adalah keinginan China utk ambil bagian
Maksudnya, China melalui salah satu perusahaannya di RI mau ikut diterima sbg salah 1 rekanan pemasok crude oil/product oil utk Petral
Pemerintah China menurut pengakuannya telah berikan uang muka operasional puluhan juta US$ utk melicinkan niat mereka jd rekanan Petral
Uang pelicin puluhan juta US$ itu wajar2 saja mengingat bisnis pasokan BBM ke Petral itu setahun lebih US$ 30 milyar dan terus meningkat
Disamping uang pelicin utk suap agar diteima jg rekanan Petral, mereka jg sudah keluarkan uang US$ 25 juta utk bisa masuk ke BloK Cepu
Namun apa lacur, meski uang puluhan juta US$ yg sdh dikucurkan tapi China tetap tidak bisa masuk ke Petral & Cepu. Pihak China pusing
Namun apa lacur, meski uang puluhan juta US$ yg sdh dikucurkan tapi China tetap tidak bisa masuk ke Petral & Cepu. Pihak China pusing
Bidang energi, pangan, otomotif, militer dan infrastruktur adalah bidang usaha yg sangat sulit ditembus China utk investasi di RI
Jenis2 usaha tsb dimonopoli oleh AS dan Jepang sbg 2 negara yg paling dominan pengaruhnya di Indonesia. Jepang sendiri adalah sekutu AS
Dari diskusi bisnis, pembicaraan kami melebar ke topik lain yaitu hegemoni atau monopoli pengaruh AS thdp politik & kekuasaan di RI
Menurut mereka, sepanjang sejarah Orba dan reformasi, hanya Regim Habibie yg berhasil mengurangi hegemoni pengaruh AS di Indonesia
Namun usia regim habibie hny 19 bulan. Hny pemerintahan transisi. Selanjutnya pengaruh AS kembali berkuasa apalagi masa regim SBY
Pada masa Regim SBY, dominasi AS semakin menjadi2. SBY malah secara terbuka klaim AS sbg negara keduanya. AS senang, SBY pun menang
Sementara itu, selama sepuluh tahun terakhir ini China muncul jadi superpower ekonomi, politik dan militer kedua terkuat di dunia
Dengan devisa lebih US$ 3.000 milyar, anggaran militer resmi US$ 100 M (tak resmi US$ 200 - 400 M), China ingin menjadi penguasa Asia
Di Amerika Latin dan Afrika, China sdh mulai jd kekuatan ekonomi rongrong pengaruh AS. Bahkan di Brazil, China kalahkan hegemoni AS
China ingin hegemoni politik dan ekonominya di Brazil dapat juga sukses di RI. Tapi sampai skrg masih gagal. Harus ada solusi
Apa solusinya? Mereka harus bisa temukan $ dorong politisi tertentu yg mau bantu misi mereka utk bisa terpilih jadi Presiden RI 2014 !
Lalu mulai lah mrka tanya2 : siapa capres yg mngkin bs menang Pilpres dan bersedia mrka "bantu" dgn kompensasi "kerjasama" RI-China
Lalu mulai lah mrka tanya2 : siapa capres yg mngkin bs menang Pilpres dan bersedia mrka "bantu" dgn kompensasi "kerjasama" RI-China
Saya "tertarik dan terpancing" utk diskusikan bbrp nama capres potensial. Motivasi saya bukan utk "berkhianat" pd negara RI tercinta
Sama sekali bukan motivasi pengkhianatan ! RI adalah negara Ibu Pertiwi, negeri tercinta tumpah darah kita ! Tujuan saya : balancing !
Balancing of power atau perimbangan kekuasaan di RI dan Asia Tenggara sangat penting utk kurangi hegemoni AS yg sdh puluhan tahun
Hegemoni AS dan sekutunya di RI selama puluhan tahun sdh terbukti GAGAL bantu kemakmuran dan kesejahteraan rakyat RI. Makin terpuruk !
Lihatlah kondisi RI sangat ini. Ketahanan nasional RI sngat lemah. Tidak ada ketahanan Pangan, militer, energi, sosial budaya dst. RAPUH
RI tak ubah seperti "negara bagian AS" ke 51 tetapi kondisi polsosbudhankamnya hancur total. Sangat tergantung pada asing.
BBM (crude/product), pangan (beras, kedelai, jagung, terigu dst), militer (alutstista), teknologi ( IT, telkom dst) dll semua IMPOR !
"keunggulan" RI hnya pada raw material. Bahan baku tambang dan perkebunan. Itu pun industri hulunya mayoritas sdh DIMILIKI asing !
Surplus neraca perdagangan RI semakin lama semakin menipis bahkan pernah defisit pd April-Mei yg lalu. Mayoritas ekspor bahan baku
Bahkan ketika RI mau kurangi ekspor bahan baku pasti seketika muncul serangan utk membatalkannya. Contoh terbaru : Permen No. 7/2012
Permen ESDM yg wajibkan pengusaha tambang batubara dan mineral utk punya smelter dan eskpor bahan mineral olahan disikat habis2an. GAGAL
Bgmn kisah penggalan implementasi Permen ESDM No. 7/2012 itu sdh pernah saya kultwitkan berjudul "Menko Hatta Vs Mendag Gita W"
Menko Hatta & MenESDM Jewo Watjik habis dihantam Gita, Purnomo Y dgn dukungan SBY, AS dan LSM2 Pelacur bayaran AS. Permen itu direvisi
Kembali ke China, sampai saat itu China mengakui blm punya pilihan pasti ttg siapa Capres yg akan mereka dukung & biayai utk imbangi AS
Sementara itu, Saya dan mereka sdh sama2 sepaham, kelihatannya AS dan SBY sdh mulai mengerucut pada figur Gita Wiryawan sbg Capres PD
Gita W kelihatanya sdh hampir final sbg capres SBY/PD/Cikeas/AS pada Pilpres 2014 nanti. Maka lupakanlah Sri Mulyani, Ical, Prabowo...
.Megawati, Ani SBY, Joko Suyanto, Anas, Mahfud dst... Mereka tak akan dapat "restu majikan RI" = AS ! Lalu apakah China mau "bermain"?
Masih ada nama2 lain yg bs didukung China : Dahlan Iskan, Chairul Tanjung, Anis Baswedan, Soekarwo dst..sdh sampai dimana manuver China?
Apakah China berhenti bermanuver atau sdh mantapkan pilihan jagoannya utk imbangi jagoan AS ? kemana Nasdem, Hary T dan Paloh berlabuh?
Yang pasti pemilu dan pilpres 2014 masih lama. Demokrat akan kembali fight back. KPK akan beralih sikat Golkar dan PDIP. Makin seru
kasus2 Korupsi partai demokrat akan ditutupi dan diobati oleh kasus2 korupsi PDIP, Golkar & lainnya. Isu dibalas isu. opini kontra opini
Rakyat jadi penonton. Setiap detik, jam, hari terima brain washing para dewa. Jdi bingung jk tdk pny pedoman yg kuat : agama & ideologi
Cukup sekian dulu..pemilu dan pilpres masih 700 hari lagi. Nanti kita lanjutkan pelan2 agar tidak cepat lupa dan dilupakan. Terima kasih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar