Eng ing eeng... saya ceritakan kembali tentang sosok Dahlan Iskan Menteri BUMN yg fenomenal itu. Kali ini tentang aksi2 kontroversialnya.
Setelah DIS diangkat jadi MenBUMN, DIS mulai lakukan "gebrakan". Sayangnya gebrakan itu hanya semu, semata2 utk konsumsi berita tentang dirinya. Saya sudah sebutkan banyak "janji manis tapi kosong" dari DIS. Juga banyak statemen2nya yg "ngawur", namun berakibat merugikan pejabat lain.
Contohnya adalah ketika DIS yg terlanjur pidato dihadapan Gubernur2 Se-Sumatera, bahwa : "Saya sudah setujui dan perintah Jasa Marga agar Jalan Tol Lintas Sumatera segera dibangun". Gubernur2 Se-Sumatera senang. Namun, belakangan diketahui, ucapan DIS itu hanya dusta.
DIS sebagai Menteri BUMN TIDAK PUNYA kewenangan untuk setuju atau tidak setuju perihal pembangunan Jalan Tol. Itu kewenangan MenPU & Ka BPJT.
Akibat "keputusan" Dahlan Iskan yg salah "kamar" itu, Gubernur Se- Sumatera jadi kecewa. MenPU dan Ka BPJT jadi sasaran kemarahan para Gubernur2 tsb.
Dahlan tidak tahu atau pura2 tidak tahu bahwa wewenang keputusan pembangunan jalan tol itu bukan berada di Menteri BUMN ? Sifat Dahlan Iskan yg gemar berjanji manis dapat timbulkan bahaya, kerugian & citra jelek pada pihak lain, utamanya pejabat yg terkait.
Lalu bagaimana kinerja Dahlan Iskan di PLN yg SEBENARNYA. Laba turun 10.4 Triliun (2009) menjadi 10 Triliun (2010) dan 7.1 Triliun (2011) alias anjlok total. Subsidi APBN ke PLN juga meningkat tajam dari sebelum Dahlan Iskan jadi Dirut. Subsidi APBN dari 35 Triliun naik jadi 65 Triliun dan terakhir 98 Triliun.
Naiknya subsidi APBN ini salah 1 sebab utamanya adalah dominannya penggunaan BBM pada pembangkit2 PLN. Ini adalah kegagalan DIS. Namun 2 kegagalan utama Dahlan Iskan sebagai Dirut PLN : Laba anjlok & subsidi APBN membengkak, tdk jadi sorotan publik karna tertutupi CITRA.
Pemberitaan Kerugian UANG negara/rakyat puluhan triliun (laba anjlok & subsidi melonjak) kalah dibandingkan dgn berita2 pencitraan DIS. DIS selalu membuat berita karna memang direncanakan secara sistematis. Kemana2 dia bersama stafnya yg juga wartawan (Budi RH, Siti N, dll). Jika DIS sedang tdk bersama stafnya/wartawan, dia juga bisa buat berita tentang dirinya sendiri yg seolah2 dibuat oleh wartawan lain.
Kembali ke BUMN. Selain tunjuk Megananda yg sangat korup itu, DIS juga tunjuk Ismet H Putro sebagai Dirut RNI. Ismet ini ex wartawan Jawapos. Ismet dulu adalah redaktur kolom antikorupsi disalah satu media Jawapos Grup. Yg paling sering disoroti Ismet adalah korupsi PT RNI. Karna Ismet terus menerus soroti korupsi di RNI lalu dia diangkat jadi komisaris RNI dan kemudian diangkat DIS jadi Dirut tanpa proses TPA.
Selain Budi RH dan Ismet, Dahlan juga angkat Solihin Hidayat mantan Pemred Jawapos sebagai Dewan Pengawas di Bulog. Apakah ini KKN?
Tindakan Dahlan sering langgar hukum dan aturan juga sekarang menyebabkan IPO BUMN tertunda. Ternyata DIS tak buat RUPS penggantian direksi. Pelanggaran2 hukum DIS ini sempat akan diinterpelasi oleh DPR. Dinilai langgar 3 UU sekaligus. Saat itu SBY dan partai koalisi masih bela.
Namun, manuver dan akrobat Dahlan Iskan ini semakin lama semakin menjadi2. Diluar batas dan hanya untungkan dirinya pribadi, bukan BUMN. Belum lagi sekarang marak rumors tentang percaloan dan suap menyuap di KemenBUMN yg dilakukan oleh staf2 khusus atau kerabat Dahlan Iskan.
Sebenarnya sangat mudah utk menilai apakah Dahlan Iskan itu sukses/berhasil sebagai Menteri BUMN atau gagal. Sama seperti ketika jadi Dirut PLN. Penilaian kinerja itu jelas paramaternya. Ga bisa dibuat2 dgn pencitraan di media2 atau janji2 dan harapan2 kosong belaka. Tugas dan tanggung jawab Menteri BUMN itu jelas. target2nya juga jelas. Semuanya bisa dinilai secara objektif dan transparan.
Kemen BUMN jelas ukuran keberhasilannya : kontribusi pada APBN (laba, dividen, pajak), pertumbuhan ekonomi & peningkatan pelayanan. Jadi tidak ada hubungan prestasi Menteri BUMN dgn : tidur di rumah petani, kunjungi pak raden, obrak abrik pintu tol swasta, masuk berita dst.
Dan hal yg terpenting dari pejabat seperti Menteri BUMN adalah : loyalitasnya pada atasan, patuh dan jalankan UU, setia pada bangsa/negara. Sebab itu, tindakan pembocoran rapat rahasia yg diduga dilakukan Dahlan Iskan via staf Jawapos/Fadil (badi) admin @ratu_adil itu FATAL.
DIS tdk boleh mempermalukan negara, presiden dan pemerintahan SBY serta langgar UU dgn membocorkan rapat istana yg bersifat rahasia. Agenda politik seorang menteri adalah sama dengan agenda presiden. Harus mendukung sepenuhnya semua keputusan dan kebijakan presiden.
Mungkin DIS sudah merasa tidak nyaman & tak bisa berbuat banyak sebagai Menteri BUMN karna sudah dapat beberapa kali peringatan dan peringatan terakhir. Sebaiknya Dahlan undurkan diri saja. Jangan malah melakukan manuver2 dan genjot pencitraan palsu sambil mengharapkan dipecat oleh SBY.
SBY sadar bahwa dia telah salah pilih Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN. Tapi SBY tersandera. Jika SBY pecat DIS, maka popularitas DIS meroket. Sebaliknya jika DIS dibiarkan terus begitu, kinerja pemerintahan SBY akan terganggu. BUMN2 tak diurus serius oleh DIS. Negara rugi besar.
Disisi lain, DIS ga peduli. Dia terus memancing kegusaran SBY melalui akrobat2 politik, kampanye pencitraan diri, promosi program aneh2, lempar isu, wacana & janji2 yg populis. Perihal apakah dpt dipenuhi atau tidak, itu urusan nanti. Yg penting masuk berita, rakyat senang.
DIS sadar bahwa posisinya sebagai raja media dan orangnya dia Margiono sebagai ketua PWI dan kemampuan DIS buat pencitraan adalah modal luar biasa.
Sekarang publik harus simak baik2 & hati2. Bersikap kritis & bijaksana. Jika DIS berbuat benar, dukung sepenuhnya. Jika salah, tinggalkan. Cukup sekian dulu. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar