Twitterland, 27 Jun 12
Saya sedikit mau review tentang proses penetapan Angie sbg tersangka KPK bbrp waktu yg lalu yg ternyata langgar UU, kode etik dan SOP2. Saya adalah salah satu pihak yg gencar desak KPK segera tetapkan angie sbg tersangka dalam kasus korupsi wisma atlet. Sesuai dgn kesaksian Rosa, Nazar, wafid, hasil transkrip rekaman penyadapan, dan bukti2 lain, publik desak angie utk ditetapkan sbg TSK. Akhirnya angie ditetapkan sbg tersangka oleh KPK yg disampaikan langsung oleh Abraham Samad Ketua KPK. Publik senang. KPK harum namanya.
Namun ephoria publik itu tdk berlangsung lama. Publik dikagetkan oleh berita tentang Samad diprotes keras para penyidik2 dan internal KPK. Para penyidik KPK menyerbu dan mengepung ruang kerja samad utk sampaikan protes terkait penetapan status TSK angie yg dinilai langgar UU. Samad ketakutan setengah mati. Dia telpon petinggi istana utk minta bantuan perlindungan. Polisi datang"menyelamatkan" Samad. Amarah dan protes para penyidik KPK belum reda sampai Bambang Widjajanto berhasil membujuk para penyidik dan berikan "pengertian".
Keributan diinternal KPK itu sempat bocor ke publik dan media. Geger. Pimpinan KPK sibuk membantah berita itu namun percuma. Berita cepat menyebar. Kami juga mendapatkan info dari teman2 penyidik KPK yg ternyata sangat kecewa dgn Leadership Abraham Samad. Dari penyidik2 KPK itu diperoleh informasi bhw Samad ternyata telah langgar UU, kode etik dan Standard Operation & Procedure KPK. Ternyata Samad salah besar ketika menetapkan status angie sebagai tersangka. KPK belum punya 2 alat bukti yg kuat.
Saat penetapan angie sebagai tersangka dalam Kasus Wisma Atlet itu, KPK ternyata juga belum terbitkan Surat Perintah Penyidikan/Sprindik. Bgmn bisa angie ditetapkan sbg tersangka sementara KPK belum terbitkan Sprindik & belum ada 2 alat bukti?
Samad nekad krn ditekan opini. Tindakan Samad itu jelas melanggar KUHAP, Kode Etik dan UU KPK No. 30 tahun 2002 Pasal 5, Pasal 15e, Pasal 38 dan seterusnya. Selain itu Samad juga dinilai melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangannya sbg mana diatur dlm UU.
Sebelumnya Samad juga dinilai nekad melanggar UU KPK Pasal 26 UU KPK ketika dia tdk mengisi/abaika posisi wakil2 ketua KPK sesuai UU. Sbgmn kita ketahui, ketika 5 pimpinan KPK tepilih, Samad memutuskan bhw semua pimp KPK bertugas dibidang pencegahan sekaligus penindakan. Alasan samad adalah agar pimp KPK dpt bertindak bak super tim. Padahal nyata2 langgar Pasal 26 UU KPK ! Publik maafkan krn sdg ephoria.
Kembali ke Angie. Penetapan angie sbg tersangka tanpa adanya 2 alat bukti dan sprindik kemudian ditutupi dgn rekayasa hukum oleh KPK.
Angie yg semula ditetapkan sbg tersangka kasus wisma atlet tiba2 diubah menjadi tersangka kasus korupsi Diknas. Ini sangat memalukan. Rekayasa hukum yg langgar hukum ini anehnya tdk dipersoalkan publik karena opini masyarakat yg setuju dgn penetapan angie sbg tersangka. Apalagi rekayasa hukum oleh KPK yg langgar hukum ini kemudian ditutupi lagi oleh keputusan komite etik KPK yg "menyelamatkan" Samad.
Upaya hukum dan politik yg dilakukan penyidik2 KPK termasuk mengadukan masalah ini ke Komisi III DPR entah kenapa tiba2 mandek. Akhirnya rakyat pun lupa bhw telah terjadi rekayaasa hukum oleh KPK akibat kebodohan dan penyalahgunaan kewenangan oleh Samad Ketua KPK Jilid III.
Inilah potret KPK jilid III yang kita bangga2kan dan taruh harapan sangat besar sebelumnya. Ternyata kualitas pimpinannya = Sampah !
Sekarang KPK coba ambil simpati publik dgn isu perlawanan thdp putusan DPR yg menunda beri tambahan anggaran utk bangun gedung KPK. Rakyat mau diperdaya dan ditipu oleh KPK demi menutupi kelemahan pimp KPK dan jebloknya kinerja KPK jilid III pimp Abraham 'Lebay' Samad.
KPK mau ingkar janjinya sendiri utk tuntaskan Kasus: Century, Mafia Pajak Bakri Cs, Rek Gendut Polisi/PNS, Korupsi2 BUMN (pertamina dll).
Tapi saya tidak mau tertipu. KPK Jilid III adalah KPK terjelek dalam sejarah Negara kita. Mereka harus buktikan janji kpd rakyat. Sekian. Wassalam
"(WAKIL KETUA MPR RI) @Hadjriyanto: Harus optimis dong.."@kusuma_putri99: Komisi Pengamanan Koruptor "@TrioMacan2000 lama2 KPK jadi = Komisi Pengundang Koruptor?
Saya: Gimana rakyat bisa optimis pada KPK jilid III Mas...pimpinan KPK nya under capacity dan memalukan "@Hadjriyanto
Saya: Kasihan sama penyidik2 KPK yg mengeluh karena pimp KPK ga kompak dan ketua KPK ga ngerti proses hukum "@Hadjriyanto
Saya: Siapa sih mas yg rekomendasi pilih si samad yg hny jago bluffing itu? Pemahaman hukumnya cetek banget "@Hadjriyanto
Saya: Jika samad ga dilindungi komite etik, samad harusnya sdh dipidana karena langgar UU KPK "@Hadjriyanto
Saya: Penetapan angie jadi tersangka, samad nyata2 langgar UU, kode etik dan SOP "@Hadjriyanto
"(WAKIL KETUA MPR RI) @Hadjriyanto: Namanya jg manusia ya pasti nisbi. Kebenaran dan keadilan yg dicapainya juga nisbi. Yg penting KPK bersungguh2. Itu saja. Kita hrs kritik terus KPK dg tulus sambil mendoakannya makin baik dan berani "mendikte kinerja KPK"
Saya: Kalau jelas salah silahkan hukum, tapi jika KPK salah dalam penerapan hukum ya harus ditegur. KPK ga boleh langgar hukum dan UU @d_manK1.
Saya: tanya aja sama komite etik KPK hehe “@rianwinardi: Menyiman TL nya @TrioMacan2000 mengenai KPK, apakah itu benar atau hanya opini saja?”
Saya: bukan jelek2in,.ini kritik “@ramma64: kok jadi jelek2in KPK,,? Meski melempem juga masih ada kekuatan Publik dibelakangnya!”
Saya: samad bodoh dan hny wayang “@iZwanddy_anp: Selama kpemimpina A SAMAD spertinya kasus yg diungkap kok ga kelar2 ya om,masalahnya ap sih?
Saya: lho saya mau luruskan KPK kok. Samad yg harusnya dipenjara bukan saya “@kurussss: om, ga takut dipenjara om kuitkan soal kpk ?”
Saya: ya kayak antasari azhar..ada yunus husen, chandra hamzah dst “@Lukmanabas: kira2 yg cocok jd ketua KPK siapa ya can...??”
"@TeukuRendy89: Yang tegas kayak AA di kriminalisasi, yang lembek macam Samad dipelihara haduuuh"
Saya: karena KPK penipu. Hny usut kasus receh. Khianati Rakyat “@wija_kangka: Om @TrioMacan2000 anti korupsi tapi kok kayaknya ga demen ama KPK
“@boyarmand88: KPK ini spt anak kecil minta mainan, pdhal gak naik kelas krn raportnya byk merahnya, kita ortu kan serba salah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar