Twitterland, 21 May 2012
Sesuai janji saya, sebentar lagi kita bahas Dugaan Korupsi Sandiaga Uno Part I. Karena dugaan korupsinya banyak sekali. Dugaan Kasus Korupsi Sandiaga Uno yg pertama adalah Korupsi US$ 6.4 juta atau Rp. 58,8 milyar terkait Pertamina Balaraja.
Proyek Pembanguna Kilang/Storage Pertamina Balaraja dimulai thn 1996 dgn nilai US$ 12.8 juta. PT. PWS sebagai kontraktornya. Proyek Pertamina Balaraja itu dikerjakan PT. PWS milik Sandiaga Uno dan Edwin Soerjadjaja, anak William Surjadjaja pendiri Astra. Sandiaga uno ini terkenal sbg pengusaha bertangan dingin dan banyak mengelola uang2 para konglomerat, asing dan pejabat2 tinggi.
Di PWS ini Sandiaga Uno adalah Komisaris Utama, Direkturnya Fery. Semula ga ada masalah. Tp terjadi krismon. PWS gagal selesaikan proyek. Kerena gagal selesaikan proyek, maka PWS menyerahkan proyek yg setengah jadi tersebut dengan kompensasi US$ 6.4 juta yg dibayar Pertamina. Ternyata, lahan proyek yg diserahkan PWS itu sertifikatnya aspal alias bodong. Akte/register 32 yg diserahkannya adalah palsu.
Akte register 32 itu adalah akte baru pengganti Akte No. 31 yg diakui atau diklaim Sandiaga Uno sbg akte pengganti ke Pertamina. Akte 31 yang merupakan sertifikat asli atas lahan tsb masih ada. Tidak hilang. Tapi dikuasai Edwar Surjadjaja saudara Edwin Surjadjaja. Sertifikat No. 31 itu ditahan atau dikuasai Edwar Surjadjaja karena adanya pertikaian keluarga antara Edwar dan Edwin. Masalah warisan. Akibatnya Pertamina Balaraja mengalami kerugian US$ 6.4 juta yg uangnya tersebut tidak pernah dikembalikan oleh PT. PWS/Sandiaga Uno.
Kasus ini adalah Kasus Korupsi, Penipuan dan Pemalsuan. Sudah diproses lama di kejaksaan agung tapi sampai skrg mandek/buntu. Kebuntuan proses hukum korupsi, penipuan dan pemalsuan ini diduga akibat pengaruh/tekanan/intervensi kekuatan besar terhadap Kejagung.
Sandiaga Uno dikenal punya hubungan khusus dengan Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Letjen Erwin Sudjono adik ipar SBY eks Pangkostrad. Selain itu kekuatan uang juga bermain. Sandiaga Uno dan Edwin Surjadjaja juga bergabung bersama di PT. Adaro. Konglomerat batubara. Sandiaga Uno sebelumnya disebut2 sbg Calon Bendahara Umum Partai Demokrat. Dia ngebet jadi elit Demokrat krn banyak masalah hukum.
Sandiaga Uno gagal jadi Bendum Demokrat karena dihadang oleh Anas Urbaningrum dan Ahmad Mubarok. Meski SBY & Cikeas sdh setuju Uno. Sandiaga uno ini terkenal lincah, supel, dan punya jaringan yg sangat luas di dunia politik dan bisnis. Banyak org yg percaya pada dia. Sandiaga Uno ini juga aktif diberbagai organisasi. Mulai dari ICMI sampai Kadin. Usahanya jg macam2. Terakhir dia take over Mandala.
Nama Uno mulai terkuak dlm berbagai kasus ketika Kasus Nazar terbongkar. Terbukti terlibat belasan proyek bernilai triliunan via PT. DGI. Kesaksian Rosa, Nazar dll dipersidangan menunjukan perusahaan Uno, DGI berkolaborasi dlm suap dan korupsi proyek2 APBN bersama nazar. Puluhan milyar uang suap mengalir dari PT. DGI ke berbagai pejabat2 tinggi: Menpora, Gubernur, Anggota DPR, PPK, Pimpro dst. Tapi Sandiaga Uno belum terseret ke penjara.
Direktur PT. DGI, El Idris pasang badan. El Idris itu paman Sandiaga Uno. Pasang badan agar Uno tdk terseret masuk sel KPK. Besok El Idris akan diperiksa KPK lagi. Kali ini pemeriksaan El Idris terkait dgn Kasus Pencucian Uang (UU TPPU)/Money Laundry sebesar 300 milyar oleh Nazar pada saham Garuda. Penyidik KPK sdh temukan petunjuk bhw dari 300 M uang haram hasil korupsi itu, diduga 100-200 M adalah milik Uno yg dititipkan ke Nazar.
Pengakuan Nazar, Yulianis, Rosa, Direksi Mandiri Sekuritas dll menyebutkan uang 300 M itu sebagian besar adalah milik Uno hasil korupsi. Kasus dugaan pencucian uang Sandiaga Uno jg terjadi di perusahaan lain yaitu PT. Tri Wahana Universal (TWU). PT ini semula bukan milik Uno. PT. TWU ini semula didirikan oleh Gunawan Liem (pengusaha HPH) dan Rudy Tavinos Eks komisaris Perusahan Gas Negara. Perusahaan Oil Refinery. Nilai investasi utk kontruksi US$ 20 juta dan untuk Refinery Processing sebesar US$ 28 juta dgn kapasitas 6000 barrel per hari. Proses pengerjaan konstruksi dimulai thn 2008 dan selesai 2010. Sejak awal pembangunan menghadapi banyak kendala perizinan di BP migas. Karena Rudy jago lobi & suap ke pejabat2 BP Migas, akhirnya TWU diberikan izin utk proses produksi.
Faktanya TWU banyak alami kesulitan. Refinery Processing ternyata tidak bisa kerja maksimal karena tidak sesuai dgn peruntukan Crude Exxon Cepu. Beda spesifikasinya. Sejak awal proses produksi TWU tdk mampu olah 6000 barel/hari. Maks hanya 1/3 nya atau 2000 barel/hari. BP migas disuap utk tutup mata. Krn processing tdk memadai akhirnya TWU disulap jadi perusahaan trader. Tampung minyak mentah/crude dari exxon 6000 tp dijual lagi 4000 barel38. Penjualan minyak mentah/crude TWU itu dilakukan via anak perusahaan pertamina, namun tetap saja TWU babak belur. Utang dimana. Rugi !!
Entah apa sebabnya, tiba2 Sandiaga Uno masuk ke TWU ambil mayoritas saham TWU. Diduga langkah Sandiaga Uno adalah Money Laundry. Kejaksaan Agung dan KPK sdh mencium skenario pencucian uang oleh Sandiaga Uno ini. Uno diduga banyak lakukan Money Laundry dimana2.
Jika KPK bisa usut semua dugaan money laundry ini, maka akan terseret sejumlah pejabat2 tinggi negara yg selama ini titip uang ke Uno. Kita ikuti saja perkembangannya, karena kasus uno ini adalah pintu masuk bagi terbongkarnya praktek pencucian uang bernilai triliunan. Teman2 kita di KPK sdh bertekad selesaikam kasus ini meski tekanan dari banyak pihak mulai menghajar KPK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar